cerita horor indonesia
3 cerita horor indonesia
1. Korban Tumbal
Cerita ini benar terjadi.
Saya punya adik perempuan yang selisih umurnya dua tahun di bawah saya.
Sejak dia pindah rumah ke rumah mertuanya, dia sering sakit-sakitan.
Hidupnya selalu kekurangan.
Tapi, dia wanita yang gak mau tinggal diam.
Dia mencari cara untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dengan berjualan makanan di depan rumahnya.
Alhamdulillah, dagangannya laris. Tapi, sejak itu dia malah makin parah sakitnya.
Dia sering mengeluarkan darah berwarna kehitaman dari kemaluannya.
Seperti orang yang sedang haid dan perutnya sering sakit.
Dia berobat ke dokter. Sampai di-USG, dokter bilang dia hamil. Dia sering cerita ke saya tentang penyakitnya.
Tapi, dia senang waktu tau kalau ternyata dia hamil.
Saya gak percaya saat saya lihat foto USG-nya. Saya bilang ini aneh.
Biasanya, USG kandungan di awal kehamilan gambarnya bulat. Tapi, ini seperti gunung kecil.
Hampir mirip segitiga. Saya anjurkan dia untuk beli test pack. Dia tes, hasilnya negatif.
Coba sekali lagi. Hasilnya sama. Negatif juga.
Sejak itu, dia mulai pergi berobat ke orang pintar.
Seorang kakek. Kakek itu bilang dia disantet. Ada sesuatu yang ditanam di depan rumahnya.
Setelah dua kali berobat dengan kakek itu, dia ngerasa enakan.
Tapi, itu tidak berlangsung lama, karena seminggu kemudian ternyata kumat lagi.
Dia kembali mengeluarkan darah dan perutnya makin sakit.
Dia pergi berobat ke tempat lain. Orang pintar juga. Jawabannya cukup mengerikan.
Adik saya itu sedang hamil secara gaib.
Janin yang di dalam perutnya adalah bayi ular.
Ternyata, dia digauli setan yang berwajah menyerupai suaminya.
Bahkan, setan itu merasuki suaminya saat menggauli adik saya. Maaf, ini bukan cerita porno.
Tapi, ini kenyataan.
Setan itu berwujud ular. Kadang menyerupai sosok pria rupawan. Bahkan sangat tampan.
Dan ular itu dipelihara oleh seseorang yang melakukan pesugihan,
dan adik saya adalah calon korbannya sebagai tumbal pesugihan.
Usut punya usut, ternyata pelakunya adalah tetangga yang rumahnya dekat dengan rumah adik saya.
Penduduk di sana banyak yang tau cerita itu tapi semua bungkam.
Tidak bisa berkata apa-apa. Karena takut diganggu.
Sudah banyak korban di daerah sana. Semua korbannya adalah wanita muda umur 20-35 tahun.
Penulis: MYTOTOKITAGRUP
link : https://joy.gallery/totokita2
2.Teror Ludah Pocong
Desi dan Bina adalah perawat baru di rumah sakit terseram di kota J.
Sudah puluhan kali mereka mendengar cerita hantu tentang rumah sakit tersebut dari kawan-kawannya.
Namun, karena mereka berdua sangat cuek, mereka tidak mudah mempercayainya.
Ketika Desi bertugas malam hari, datang sesorang pria dengan wajah pucat.
Desi berpikir kalau orang itu sedang sakit parah.
Saat Desi memanggil dokter, tiba-tiba orang tersebut menghilang.
“Kamu lihat di mana, Des? Orang itu udah gak ada,” kata Dokter Ridwan.
“Masa, sih, dok? Tadi ada di depan. Sudah pulang mungkin, ya?” jawab Desi.
Memasuki jam pulang, Desi menemukan ludah di lantai ruang piketnya.
Dia pun membersihkannya dengan ketus sambil berpikir siapa yang melakukan hal jorok tersebut.
Setiba di kosan, Desi bercerita pada Bina tentang pasien yang tiba-tiba hilang itu.
Jangan-jangan, kata Bina, pasien itu adalah hantu.
Saat Bina ingin ke kamar mandi, dia menemukan ludah yang sangat banyak di kloset.
Padahal, Desi saat itu belum masuk ke kamar mandi. Dia juga merasa tidak pernah meludah.
“Siapa sih yang ngeludah di kamar mandi gue. Elo, ya, Des?” tanya Bina.
Mendengar itu, Desi tercengang. Dia teringat dengan ludah di lantai rumah sakit.
Dia juga melihat ludah-ludah lainnya di bawah kasur hingga dekat pintu kosan.
Tanpa pikir panjang, Desi buru-buru mengajak Bina keluar.
Namun, saat mereka membuka pintu, sosok pocong dengan wajah seram berdiri tepat di depannya.
Pocong itu meludah dengan mata melotot.
Desi pun pingsan, sedangkan Bina berteriak histeris sambil pergi meninggalkan Desi yang tergeletak di depan pintu kosannya.
Penulis: MYTOTOKITAGRUP
link : https://joy.gallery/totokita2
3.Kisah Reni Disukai Ratusan Jin
Kisah horor kisah nyata ini dialami oleh Adit pada 2007 lalu.
Ketika itu, Adit dan keluarga memiliki sebuah rumah baru di pinggiran Kota Bandung.
Rumah itu berdiri di atas lahan bekas rawa-rawa dan dijadikan sebuah kawasan perumahan yang luas.
Setiap satu minggu sekali, Adit dan keluarga meninjau rumah tersebut untuk melihat progres pembangunan.
Suatu waktu, dia datang dengan perasaan tidak enak.
Menjelang waktu Magrib, usai melihat rumah barunya, Adit kembali ke rumahnya di kawasan Riung Bandung.
Kisah horor kisah nyata ini dialami oleh Adit pada 2007 lalu.
Ketika itu, Adit dan keluarga memiliki sebuah rumah baru di pinggiran Kota Bandung.
Rumah itu berdiri di atas lahan bekas rawa-rawa dan dijadikan sebuah kawasan perumahan yang luas.
Setiap satu minggu sekali, Adit dan keluarga meninjau rumah tersebut untuk melihat progres pembangunan.
Suatu waktu, dia datang dengan perasaan tidak enak.
Menjelang waktu Magrib, usai melihat rumah barunya, Adit kembali ke rumahnya di kawasan Riung Bandung.
“Ren, kamu kenapa?” tanya ibu Adit.
Melihat Reni makin memberontak, Adit sadar bahwa Reni kesurupan.
Suaranya menjadi lantang dan tenaganya sangat kuat.
Kondisi Reni makin mengkhawatirkan dan sesekali ingin keluar dari mobil.
“Reni mau pulang lagi. Ada yang nungguin Reni,” katanya.
Bapak Adit kemudian menelepon seorang ustaz di kawasan Antapani karena khawatir dengan keadaan.
Kebetulan, posisi saat itu tidak terlalu jauh ke kawasan tersebut.
Adit pun membawa mobilnya ke rumah pak ustaz. Setiba di rumah ustaz, Reni mendadak pulih.
Adit pun menjelaskan kronologinya pada pak ustaz.
Mendengar ada yang mencolek tangannya, pak ustaz mengatakan jika Reni disukai oleh jin.
Tidak cuma satu sosok, tetapi ratusan jin.
Reni kemudian diberi air doa oleh pak uztaz. Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan pulang.
Namun, kejadian seram kembali terjadi.
Saat tiba di rumah, Reni tertawa dengan mata melotot.
Ketika Adit memberikan Al-Qur’an agar dibaca bersama-sama, Reni tertawa makin kencang seperti kuntilanak.
Adit kemudian menelepon ustaz di sekitar rumahnya dengan harapan agar Reni kembali normal.
Namun, ketika ustaz itu datang, Reni tak kunjung membaik.
“Dia disukai ratusan jin,” kata pak ustaz. “Susah untuk mengeluarkannya.”
Menurut pak ustaz, ratusan jin itu mencolek tangan Reni saat Reni melamun.
Para jin itu merasukinya dan ingin membawanya pergi.
Memasuki tengah malam, Reni makin memberontak dan melakukan kehendak di luar kuasanya.
Sesekali dia berbicara sendiri di kamar dengan keadaan gelap dan masuk ke kamar mandi sambil bernyanyi seram
“Ren, istigfar, Ren, istigfar” kata bapak Adit.
Jam 2 subuh, Reni mulai tersadar dan bertanya-tanya ada apa.
Adit menjelaskan semuanya pada Reni. Dia pun kembali melamun dengan keadaan kusut.
Bapak Adit mengingatkan Reni agar dia tidak melamun.
Namun, secara tiba-tiba Reni mengatakan kalau dia juga menyukai salah satu jin yang merasukinya
“Punten, Bapak. Reni hoyong uih. Hoyong pendak sareng kabogoh Reni (Maaf, bapak.
Reni ingin pulang. Ingin bertemu pacar Reni),” ujar dia dengan nada sundanya yang kental.
Semua dibuat bingung dengan pernyataan Reni.
Adit mengatakan kalau Reni melantur dan memintanya untuk beristigfar.
Hari demi hari berlalu dan kondisi Reni makin memburuk.
Tidak ada seorang pun yang bisa membuatnya pulih. Hal ini diperparah karena Reni ingin jin yang ditubuhnya jangan pergi.
Suatu waktu, ayah Reni berkunjung untuk melihat kondisi anaknya.
Menurut ayahnya, Reni memang sering melamun pasca-ditinggal pacarnya yang meninggal.
Pada akhirnya, Reni dibawa pulang ke Garut oleh ayahnya.
Kabar terakhir yang diterima Adit, kondisi Reni belum sepenuhnya pulih.
Tubuhnya makin kurus, rambutnya tidak terurus, suka menyendiri, dan makin sering melamun.
Menurut ajengan di kampungnya, jin di dalam tubuh Reni memang sudah tidak sebanyak sebelumnya
Namun, ajengan tersebut mengatakan bahwa Reni juga menyukai para jin tersebut sehingga membuatnya tidak bisa lepas dari gangguan jin.
Komentar
Posting Komentar